IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

Abstrak
Teknologi Informasi banyak diterapkan di perpustakaan. Tulisan ini mencoba membahas implikasi penerapan teknologi  tersebut terhadap perpustakaan. Salahsatu implikasi tersebut adalah bahwa, perpustakaan telah bisa diakses dari manapun, kapanpun, oleh siapapun dan untuk keperluan apapun.

1.    PENGANTAR

Teknologi informasi (information technology) sudah tidak asing lagi bagi para pengelola perpustakaan, terutama bagi mereka yang telah mendapat kesempatan untuk menambah wawasan, baik melalui pendidikan, seminar, lokakarya, atau membaca literatur sendiri atau memperoleh informasi dari media massa. Banyak sudah teknologi informasi diaplikasikan di perpustakaan. Hal. Ini tentunya untuk meningkatkan keberadaan perpustakaan yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan.

2.    TEKNOLOGI INFORMASI : pengertian

2.1    Wahyudi (1992:16)

Teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi ini tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.1

2.2    Rogrique and Ferrante (1996:3)

The meaning of information technology is almost universally understood. It comprises all the technology resources for storage, manipulation and retrieval of data, which are thus transformed into information which is useful to society.2

2.3 Beham and Holmes (1990:1)

Information technology is the term to describe technologies that enables us to record, store, process, retrieve, transmit and receive information. It encompases modern technologies such as computers, facsimile, transmission, micrographics, telecommunications and microelectronics.3

2.3    Basuki (1991:87)

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarluaskan informasi. Informasi ini mencakup 4 kategori yaitu (a) numerik, lazimnya berupa angka; (b) audio, lazimnya berupa suara; (c) teks, lazimnya berupa tulisan; dan (d) citra, lazimnya berupa gambar dan santir (image)4

3.    MACAM TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PERPUSTAKAN

Teknologi informasi yang telah banyak diterapkan di perpustakan-perpustakaan negara maju dan beberapa perpustakaan di Indonesia, antara lain :
·    Computers and computer networks
·    CD-ROM(s), dan multimedia CD-ROM(s)
·    Facsimile
·    Internet
·    Telephone
·    Television
·    Videodisk/laser disk
·    Output computer, misalnya : micrographics, microfilm, microfische
·    Digital Equipments

4.    IMPLEMENTASII

Banyak keuntungan yang bisa didapat dari penerapan teknologi informasi untuk perpustakaan, antara lain :

·    Library automation (otomasi perpustakaan), dengan diterapkannya teknologi informasi, khususnya komputer dan jaringannya untuk otomasi atau komputerisasi perpustakaan diharapkan adanya percepatan pengadaan dan pemrosesan bahan pustaka; akurasi, percepatan, efisiensi dan konsistensi layanan, serta memberikan kemudahan, kecepatan, keakurasian penelusuran koleksi perpustakaan. Banyak aplikasi yang sengaja dirancang untuk mewujudkan otomasi perpustakaan, misalnya : DYNIX, CDS/ISIS, NCIBookman, SIMPUS, dan UNSLA.
·    Digital Library (Perpustakaan Digital)
·    Electronic Library (Perpustakaan Elektrinik)
·    Electronic Journals (Jurnal Elektronik)
·    Communication (komunikasi), dipasangknya telepon, facsimile, telex machine, internet akan dapat dimanfaatkan untuk kelancaran komunikasi antara perpustakaan satu dengan perpustakaan atau institusi lain, auatu pustakawan satu dengan pustakawan yang lain.
·    Information retrieval (akses informasi), tersedianya OPAC, CR-ROM, TV news, microfische akan sangat membantu dan memberikan keleluasaan akses infromasi.
·    Document delivery (pengiriman dokumen), dengan dipasangnya facsimile akan dapat dimanfaatkan untuk mengirim dukumen (misalnya : surat-surat, artikel) kepada yang memerlukannya.
·    Down loading dan uploanding (transfer life), dengan internet akan bisa ditransfer file-file yang diperlukan.
·    Bulletine board (pengumuman), OPAC bisa dimanfaatkan oleh purpustakaan sebagai papan pengumuman, sehingga informasi bisa diperbaharui setiap saat untuk kepentingan penyampaian informasi perpustakaan kepada penggunanya.
·    Promotion (promosi), salah satu upaya untuk mempromosikan perpustakaan adalah dengan memasukkan perpustakaan ke WEB.
·    Information dissemination (penyebaran informasi), dengan data yang ada dalam database (misalnya : jurnal dan penelitian) tentunya dengan mudah akan bisa dikelola yang kemudian disebarkan ke seluruh dunia dengan internet.
·    Discussion group (kelompok diskusi), dengan menjadi salah satu anggota kelompok diskusi akan dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman para pustakawan, di samping itu kelompok diskusi ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan layanan, misalnya : menjadi anggota dari GAF-REF@UGA.BITNET (University System Reference Librarians).
·    Pleasurement (kesenangan/hiburan), dengan disediakannya videodisk/laserdisc dan TV di perpustakaan akan membantu pengguna untuk memperoleh hiburan.
·    Library’s income (dana dari masyarakat), dengan berbagai jasa yang dikembangkan oleh perpustakaan, maka akan dapat digali sumber dana dari masyarakat. Dana yang terkumpul akan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan layanan perpustakaan yang lain, dan tidak menutup kemungkinan untuk tambahan kesejahteraan para pustakawan.
Kesemuanya di atas tentunya untuk meningkatkan mutu layanan atau membuka jasa baru layanan perpustakaan yang tentunya akan dapat membuka isolasi dan meningkatkan citra perpustakaan.

5.    PERSOALAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Berbagai persoalan yang mungkin muncul sehubungan dengan diterapkan atau akan diterapkannnya teknologi informasi untuk perpustakaan dapatlah diidentifikasi sebagai berikut :

  • Penggalian dana, dana ini akan dialokasikan untuk : pengadaan perangkat keras maupun lunak, install, operasional, promosi, perawatan dan sustainability.
  • Kesiapan SDM perpustakaan, para pimpinan perpustakaan harus mampu memberikan kesempatan kepada stafnya untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam mengusai teknologi informasi yang akan diterapkannya.
  • Kesiapan pengguna perpustakaan, hal ini berhubungan dengan kesiapan pengguna perpustakaan dalam mengikuti sistem baru layanan perpustakaan, misalnya : harus daftar ulang anggota agar bisa macth dengan  layanan sirkulasi.
  • Reorganisasi perpustakaan, hal ini menyangkut replacement staf sesuai dengan keahliannya dan kebutuhan perpustakaan, sekaligus penyusunan job description dan alur kerja.

6.    PENUTUP
Menyadari begitu kompleknya manfaat teknologi informasi bagi perpustakaan dan agar perpustakaan tidak ingin terisolasi dan ketinggalan dengan perpustakaan lain, maka sewajarnyalah bila para pengelola perpustakaan menghendaki untuk segera direalisasikan teknologi perpustakaan. Penerapan teknologi informasi akan membrikan prestise tersendiri bagi perpustakaan maupun bagi institusi induk di mana perpustakaan bernaung.

RUJUKAN

1 WAHYUDI, J.B. Teknologi informasi dan produksi citra bergerak. Jakarta : Gramedia, 1992.
2 RODRIQUEZ, M.V.R. and FERRANTE, A.J. Information technology for the 21st century : managing the change. Southampton, Boston : Computational Mechanics Publications, 1996.
3 BEHAN, Kate and HOLMES, Diana. Understanding information technology : text, radings, and cases. 2nd ed. New York : Prentice Hall, 1990.
4 BASUKI, Sulistyo. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia, 1991.

——————–