Ringakasan Modul 5: MEDIUM VIDEO

Modul 5

MEDIUM VIDEO

Pribadi, Benny A. dan Katrin, Yuni (2008) Buku Materi Pokok Media Teknologi. Jakarta: Universitas Terbuka. Modul 5.

I Peran Medium Video Dalam Mengkomunikasikan Informasi

Medium video merupakan medium audio visual yang dapat mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi kepada pemirsa. Medium ini memiliki kesamaan dengan medium film, yaitu mampu menayangkan informasi dan pengetahuan sekalugus hiburan lewat perpaduan antara unsur gambar (visual) dan unsur suara (audio). Sekamaan yang lain, yaitu mampu mengkomunikasikan informasi yang mampu menggambarkan proses atau prosedur, konsep yang kompleks dan keterampilan tertentu. Kemampuan ini memungkinkan medium video dapat menayangkan objek dan peristiwa menyerupai keadaan yang sesungguhnya.

Selain kesamaan, medium video memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan medium film, yaitu:

1. medium video lebih cepat dapat ditayangkan, karena prosesnya lebih sederhana, sehingga produsen bisa memilih gambar dan suara yang berkualitas sebagai bagian dari program yang utuh

2. medium video lebih disukai daripada medium film, karena pengoperasinnya yang lebih mudah

3. dalam pengoperasiannya medium video tidak memerlukan ruangan yang gelap total

Dalam mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa medium video memiliki beberapa kelebihan, yaitu (Robert Henrich, dkk, 1996):

1. video mampu menayangkan gambar gerak (motion pictures) dan suara (audio)

2. video dapat memperlihatkan berlangsungnya suatu proses secara bertahap, misalnya pertumbuhan tanaman yang ditayangkan dengan teknik perlahan (slow motion)

3. video dapat dipergunakan sebagai medium observasi yang aman, gambar-gambar yang berupa objek dapat diobservasi secara aman oleh pemirsa, misalnya: percobaan dengan bahan kimia

4. video bisa dipakai untuk mempelajari keterampilan, misalnya: keterampilan berenang, lari, atletik

5. video bisa membentuk sikap individu dan sikap sosial, karena dramatisasi video bisa menggugah emosi pemirsa

6. video bisa digunakan untuk apresiasi atau penghayatan terhadap budaya lain

7. video bisa dipergunakan untuk memberikan pengalaman yang sama (common experience)

Menurut Erickson dan Curl (1992), beberapa keuntungan dan implikasi penggunaan video, yaitu:

1. dapat menambah wawasan pengetahuan

2. menyediakan informasi yang berguna

3. merangsang timbulnya minat tertentu

4. membantu pemirsa memberikan respon tertentu sesuai dengan yang diinginkan

5. mengatasi hambatan fisik dalam memperoleh pengetahuan dan informasi

6. mendorong upaya pemecahan masalah

7. mengungkap kesalahan dalam belajar dan memperbaiki kesalahan tersebut

Selain memiliki kelebihan, medium video juga memiliki beberapa keterbatasan dalam mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Keterbatasan tersebut, yaitu:

1. penyajian informasi berlangsung dengan kecepatan dan tetap (fixed pace), bahkan terkadang terlalu cepat. Hal ini bisa menyebabkan pemirsa akan mengalami kesulitan dalam menangkap informasi yang ada dalam video

2. dapat menimbulkan kesalahan interpretasi dalam diri pemirsa terhadap isi informasi dalam video

3. memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memproduksi sebuah program.

Beberapa instansi menggunakan video untuk keperluan:

1. bahan orientasi dan training bagi pegawai baru

2. menayangkan bahan traiining

3. mengenalkan produk dan kebijkan baru

4. membuat informasi lebih standar

Penggunaan medium video di perpustakaan harus dilengkapi dengan:

1. monitor televisi

2. video cassette player

3. handphone

4. boks untuk penyimpanan dan pengamanan monitor

5. rak untuk kaset video

Medium video dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa baik dalam kelompok maupun individu. Apabila diproduksi dengan standar tertentu medium ini dapat ditayangkan secara luas menjadi sebuah program televisi yang disiarkan (broadcasted television).

Video harus disimpan di tempat khusus yang dilengkapi dengan alat pendingin ruangan. Seperti medium lain, video harus terhidar dari panas, debu, dan udara lembab.

Perkembangan teknologi memunculkan VCD dan DVD yang mempunyai kualitas gambar dan suara yang lebih jernih.

II Pemilihan dan Produksi Program Video

Medium video telah lama digunakan sebagai sarana alternatif untuk memperoleh informasi dan pengetahuan bagi pengguna jasa perpustakaan. Perpustakaan dapat mengoleksi program video melalui dua cara, yaitu: membeli dari perusahaan video komersial dan memproduksi sendiri sesuai dengan keperluan. Dalam membeli program video, perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

1. misi dan tujuan perpustakaan

2. karakteristik pengguna jasa perpustakaan

3. pendekatan pembelajaran yang digunakan

4. hambatan yang akan dihadapi dalam menggunakan program video

Jika memproduksi sendiri, maka perpustakaan harus:

1. memiliki SDM yang mampu memproduksi video

2. memiliki peralatan produksi, seperti: kamera, VCR, lampu shooting, mikrofon untuk merekam suara, dan kaset video

3. memiliki naskah program video

Dalam memproduksi program video diperlukan beberapa tahap, yaitu:

1. perumusan gagasan, gagasan dirumuskan menjadi tema yang kemudian menjadi judul atau topik

2. penulisan naskah dan storyboard, naskah merupakan pengembangan dari gagasan yang berperan sebagai pedoman bagi pemroduksi video yang mencakup:

  • lokasi pengambilan gambar (setting)
  • deskripsi adegan (action)
  • karakteristik pemain atau subyek
  • dialog, narasi, musik dan unsur suara

Storyboard berisi gambar objek dan peristiwa yang akan direkam, narasi atau unsur suara yang akan ditayangkan.

3. perekaman gambar ke dalam pita video (videotape), memerlukan:

  • kamera
  • video cassette recorder (VCR)
  • lampu shooting (lighting)
  • mikrofon atau alat perekam suara
  • kaset video

Dalam video diperlukan grafis dan caption yang berupa tulisan singkat, bagan atau diagram untuk memberikan penjelasan informasi dari video

4. perekaman suara yang terdiri atas narasi, musik dan efek suara, bisa dilakukan perekaman langsung (saat pengambilan gambar) dan perekaman tidak langsung (setelah pengambilan gambar)

5. penyuntingan gambar dan suara (editing), yaitu proses pemilihan gambar, dan penggabungan gambar dan suara. Seorang editor bisa menambahkan efek visual (visual effects)

6. penggandaan program (duplicating)