PERTEMUAN 2 (MODUL 2: Pengkatalogan)

Pertemuan 2 (Modul 2)

Diringkas dari: Yulia, Yuyun dan Mustafa, B. (2007). Materi Pokok pengolahan bahan pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.

PENGKATALOGAN

I. PENGANTAR PENGKATALOGAN

A. SEJARAH PENGKATALOGAN

  • Perorangan Pustakawan:
    1. Antonio Panizzi (British Museum-Inggris): Rules for compilingof the catalogue (1841)
    2. Charles Ammi Cutter (Amerika): Rules for a dictionary catalogue (1903)→ katalog pengarang, katalog judul, katalog subyek
  • Komisi/Panitia Khusus (mulai abad XX):

1. Library of Congress (Amerika): Rules of printed cards (1903 hingga 1930-an), Rules for descriptive cataloguing (1949).

2. American Library Association: Rules (1908, 1941, 1949)

3. American Library Association bekerjasama dengan Librarry Association (Inggris) membentuk “Catalog Code Revision Commettee”: Anglo-American Catalouging Rules (1967) → AACR1→ sebagai standaisasi data bibliografis internasional

4. American Library Association bekerjasama dengan Librarry Association (Inggris) dan Canadian Library Association: Anglo-American Catalouging Rules, edisi 2 (1988) → AACR2

B BAGIAN-BAGIAN BUKU

  • Jaket Buku (book jacket)
  • Kulit Buku (cover)
  • Punggung Buku
  • Halaman Kosong
  • Halaman Judul Singkat (half title)
  • Halaman Judul Lengkap
  • Halaman Balik Judul (verso-recto)
  • Halaman Persembahan (dedication)
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • Pendahuluan
  • Naskah (Teks)
  • Indeks
  • Bibliografi
  • Glossary
  • Kolofon
  • Nomor Pagina

II. PERATUAN PENGKATALOGAN

A. AACR2

AACR2 (Anglo-American Catalouging Rules, Ed. 2), merupakan acuan/pedoman bagi para pustakawan dalam kegiatan katalogisasi, yang terdiri dari:

  • Part I (13 Bab): Bab 1 (peraturan umum), Bab (2-10) berisi peraturan untuk membuat deskrisi bibliografi (description); Bab 13 berisi peraturan yang bersifat parsial (bisa mengikuti peraturan umum dan peraturan khusus), misalnya untuk pengkatalogan mikro

Bab I didasarkan pada ISBD (G) (General International Standard Bibliographic) yang kemudian diserap untuk pengkatalogan monograf (ISBD-M) dengan 8 deskripsi:

1. Daerah judul dan keterangan penangungjawab

2. Daerah edisi

3. Daerah data khusus

4. Daerah penerbitan dan distribusi (impresum)

5. Daerah deskripsi fisik (kolasi)

6. Daerah seri

7. Daerah catatan

8. Daerah nomor standar (ISBN)

  • Part II : peraturan untuk menentukan titik akses (Heading, Uniform Titles, Reference).

B. TINGKATAN DESKRIPSI DATA BIBLIOGRAFI

  • Tingkatan Pertama

Judul sebenarnya/pernyataan bertanggungjawab pertama.─ Pernyataan edisi.─ Rincian khusus .─ Penerbit pertama, tahun terbit.─ Deskripsi fisik.─ Catatan.─ Nomor standar.

  • Tingkatan Kedua

Judul sebenarnya [pernyataan jenis bahan umum]= judul paralel: anak judul/pernyataan bertanggungjawab pertama, pernyataan bertanggungjawab berikutnya.─ Pernyataan edisi/pernyataan tannggungjawab berikutnya terkait dengan edisi.─ Rincian khusus .─ Tempat terbit: Penerbit pertama, tahun terbit.─ Deskripsi fisik: rincian fisik lainnya, dimensi.─ (Judul seri/pernyataan bertanggungjawab, ISSN, nomor seri, Catatan.─ Nomor standar.

  • Tingkatan Ketia

Semua unsur yang ditetapkan, bila informasinya tersedia, dalam peraturan harus. Dicantumkan

C. BEBERAPA SINGKATAN

  • Et al. = et alii (dan lainnya)
  • S.l. = Sine loco (tempat terbit tidak diketahui)
  • S.n = Sine nomine (nama penerbit tidak diketahui)
  • S.a = Sine alie = Sine anno (tahun terbit tidak diketahui)
  • Il. = ilustrasi
  • cm. = sentimeter
  • hlm. = halaman
  • lbr. = lembar
  • Ed. = edisi
  • Cet. = cetakan
  • e.g. = exempli gratia = misalnya
  • i.e. = id est = yaitu
  • c.a. = circa = kira-kira

D. TANDA-TANDA BACA

  • Daerah Judul/Keterangan Penanggungjawab
    Judul Pokok
    = Judul paralel
    : Judul lain atau informasi judul lain (anak judul)
    / Keterangan pengarang (penanggungjawab)
    , Keterangan pengarang kedua, ketiga (yang sederajad)
    ; Keterangan penanggung jawab kedua, ketiga yang tidak sederajat seperti: editor, ilustrator, penerjemah dan sebagainya.
  • Daerah Edisi
    .─ Keterangan edisi dan cetakan
    .─ Keterangan cetakan
  • Daerah Keterangan Publikasi (impresium)
    .─ Tempat penerbit (nama kota)
    : Nama penerbit
    , Tahun terbit
  • Daerah Deskripsi Fisik (kolasi)
    Jumlah halaman angka romawi
    , Jumlah halaman angka arab
    : Keterangan ilustrasi (gambar, grafik, peta, dll.)
    ; Dimensi/ukuran tinggi buku dalam cm.

+ untuk materi penyerta (misalnya: disket, CD)

  • Daerah Seri
    .─ Keterangan seri
    : Keterangan sub seri
    ; Penomoran dalam seri/sub seri
  • Daerah Catatan
    Catatan ditulis pada paragraf baru, informasi yang ditulis adalah data penting yang berhubungan dengan:
    a. Judul , misalnya:
    judul asli ……
    Terjemahan dari :……
    b. Kepengarangan, misalnya :
    naskah asli oleh ……..
    c. Edisi, misalnya :
    edisi revisi pertama tahun ………
    edisi revisi kedua tahun ………..
    diterbitkan dalam edisi khusus
  • Daerah Nomor Standard (ISBN)
    Nomor standard buku secara internasional ditulis di bawah catatan
    Misalnya :

ISBN 0-13-072090-9

III. DESKRIPSI BIBLIOGRAFI

A. DAERAH DAN UNSUR-UNSUR DESKRIPSI

1. Daerah Judul/Keterangan Penanggungjawab

o Judul sebenarnya

o Judul paralel

o Judul lain (anak judul)

o Pernyataan jenis bahan pustaka

o Pernyataan bertanggungjawab

2. Daerah Edisi

o Pernyataan edisi

o Pernyataan tanggungjawab terkait dengan edisi

3. Daerah Data Khusus

o Tidak digunakan untuk monograf/buku, hanya untuk penomoran terbitan berseri

4. Daerah penerbitan/Daerah Keterangan Publikasi (impresium)

o Tempat terbit

o Nama penerbit

o Tahun terbit

5. Daerah Deskripsi Fisik (kolasi)

o Jumlah satuan fisik (angka romawi dan angka arab, jilid)

o Rincian tentang fisik

o Dimensi

o Materi penyerta/tambahan (bila ada)

6. Daerah Seri

o Judul seri

o Keterangan seri lainya

o ISSN

7. Daerah Catatan

o Informasi penting yang sekiranya perlu untuk dicantumkan

8. Daerah Nomor Standard (ISBN)

o ISBN, harga